Esok Isnin menjelma lagi. Tak puas rasanya berehat hujung minggu dengan suami dan anak-anak. Terbaca pula puisi ini oleh Zurinah Hassan yang sangat menggambarkan luahan isi hati saya sebagai seorang ibu yang bekerja...
~Kesal Seorang Ibu Yang Bekerja~
Anakku
maafkanlah ibu meninggalkamu setiap pagi
melepaskan pelukan muketika kau ingin bermanja
di meja ini mengadap kertas-kertas
di meja ini mengadap tugas-tugas
sesekali terganggu oleh matamu yang redup
sesekali terpanggil oleh suaramu yang sayup
Sekecil itu aku sudah meminta pengertianmu
yang kita tidak dapat bermanja dengan hidup.
(oleh: Zurinah Hassan)
Sudah tentu anak-anak belum mengerti, tetapi saya berdoa agar Allah lembutkan hati anak-anak. Saya juga berdoa agar dalam keterbatasan waktu, saya masih diberi masa dan kekuatan untuk mencurahkan sepenuh kasih sayang kepada anak-anak. Amin.
~Kesal Seorang Ibu Yang Bekerja~
Anakku
maafkanlah ibu meninggalkamu setiap pagi
melepaskan pelukan muketika kau ingin bermanja
di meja ini mengadap kertas-kertas
di meja ini mengadap tugas-tugas
sesekali terganggu oleh matamu yang redup
sesekali terpanggil oleh suaramu yang sayup
Sekecil itu aku sudah meminta pengertianmu
yang kita tidak dapat bermanja dengan hidup.
(oleh: Zurinah Hassan)
Sudah tentu anak-anak belum mengerti, tetapi saya berdoa agar Allah lembutkan hati anak-anak. Saya juga berdoa agar dalam keterbatasan waktu, saya masih diberi masa dan kekuatan untuk mencurahkan sepenuh kasih sayang kepada anak-anak. Amin.
No comments:
Post a Comment